Thursday 16 October 2014

According to some aspects of Globalization and its impact


Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.

Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.

Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an. Pada tahun 2000,Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan dan transaksi, pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan. 

Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, polusi air dan udara lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi. 

Proses globalisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.

Ciri-ciri Globalisasi ialah sebagai berikut :
  • Di dukung oleh kecepatan informasi
  • Tatanan management dan organisasi yang tangguh
  • Hancurnya batas tradisional geopolitik oleh kekuatan teknologi, ekonomi, social dan politik
  • Adanya saling ketergantungan antar Negara


Catatan : yang beruntung atas dampak globalisasi ialah kaum-kaum kapitalis


Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.



2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.



3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.





Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

 5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap
bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global.

Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. 

Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. 

Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.

Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.












Implikasi Perkembangan Teknologi Komunikasi di Dunia Periklanan


Perkembangan teknologi komunikasi mempunyai dampak besar terhadap aspek-aspek kehidupan kita sehari-hari, perkembangan teknologi komunikasi mempunyai dampak yang sangat besar terhadap dunia advertising/periklanan baik secara global di dunia maupun di negara Indonesia kita sendiri.



Sering kali melihat bagaimana iklan-iklan di dalam media televisi,internet, ataupun media cetak sudah banyak mendapat perubahan yang sangat besar terjadi di dalamnya. Sarana periklanan pada zaman dahulu sangatlah berbanding terbalik dengan apa  yang di tawarkan dalam iklan pada zaman sekarang.

Periklanan (Advertising) merupakan suatu bentuk komunikasi dengan tujuan mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengarnya untuk melakukan sesuatu. Promosi pada umumnya mencakup nama produk atau layanan serta bagaimana produk dan layanan tersebut dapat memberikan manfaat bagi pembeli dalam rangka untuk mengajak calon pembeli yang memiliki potensial untuk membeli atau mengkonsumsi produk tertentu.

Kegiatan promosi atau yang biasa disebut dengan Advertising mempunyai tujuan khusus, yaitu untuk membujuk, mempengaruhi dan menginformasikan serta mengingatkan seorang pengguna (pelangggan) tentang perusahaan ataupun berbagai produk/jasa yang dimilikinya.



Meski iklan digunakan untuk memperkenalkan suatu produk, namun tidak sedikit pembuat iklan yang ingin tayangan iklannya selalu diingat oleh penonton, sehingga mereka membuat iklan dengan cerita-cerita unik dari lucu hingga romantis. Tak lupa mereka menyertakan kalimat-kalimat yang menjadi trade mark bagi produk tersebut, sehingga sekalipun iklan tersebut sudah tidak ada lagi, masih banyak orang yang ingat dengan kalimat tersebut.

Iklan yang masih kita ingat mungkin adalah iklan-iklan di tahun 90-an. Saat itu banyak iklan unik yang membuat kita selalu ingat tidak hanya produknya, melainkan cerita iklannya.

Seperti iklan pengharum ruangan ini berbeda antara versi dulu dan sekarang. Versi tahun 1995, iklan ini mengangkat cerita romantis tentang pria yang hanya membawa setangkai bunga untuk teman wanitanya. Namun berkat semprotan pengharum ruangan tersebut, bunga itu menjadi wangi. Berbeda dengan versi terbarunya yang lebih modern dan menekankan kemampuan pengharum ruangan untuk membunuh bakteri di udara.

Iklan masa kini memang sudah dilengkapi dengan visual efek yang membuatnya nampak canggih dan modern. Zaman sekarang tak sedikit iklan yang lebih kreatif dari iklan masa lalu. Tentu saja karena jaman sudah berubah, orang-orang membutuhkan sajian yang lebih ringkas dan tidak bertele-tele. Namun ada juga yang menggunakan konsep cerita, dikemas dengan lagu dan konsep yang modern.

Di era globalisasi seperti ini Teknologi adalah hal yang tidak dapat lepas dari berbagai aspek salah satunya periklanan, peran teknologi dari waktu ke waktu sangat mempengaruhi nilai pencapaian industri periklanan.



Seperti perbedaan computer zaman dahulu dan zaman sekarang. Jika Anda semua menyimak tentang perkembangan komputer sejak terjadinya perang dunia ke-2 yang terlibat peperangan tersebut berusaha untuk mengembangkan komputer hanya untuk mengeksploitpotensikan strategis yang dimiliki komputer sekitar tahun 1941, bahkan komputer itu sendiri di gunakan hanya untuk memecahkan kode rahasia serta mempercepat kemajuan kemajuan komputer. Orang yang pertama kali membangun sebuah komputer yaitu Konrad Zuse seorang insinyur dari Jerman merakit komputer Z3 yang hanya di dominasikan untuk pesawat terbang dan peluru kendali. Lama kelamaan komputer pun semakin maju dengan yang dinamakan sebagai komputer pemecah kode rahasia (colossus) sekitar tahun 1943.

Ciri-ciri penggunaan komputer zaman dulu adalah konsevatif, berbeda dengan saat ini yang cenderung agresif dan kontemporer. Dapat dilihat dari istilah-istilah yang digunakan, zaman dulu lebih banyak digunakan untuk istilah-istilah formal. Sedangkan jaman sekarang/jaman modern ini komputer lebih banyak digunakan untuk istilah-istilah non-formal, yaitu bermain games atau yang lainnya. Pengembangan komputer jaman modern ini sangat pesat/sangat banyak yang memilikinya dibandingkan dengan jaman dahulu. Dengan kualitas-kualitas yang begitu baru bahkan lebih canggih dibandingkan dengan jaman-jaman sebelumnya.




seiring dengan perkembangan teknologi khusunya teknologi komunikasi iklan kita bisa terpampang dimana saja dengan berbagai inovasi dan ide-ide kreatif  serta menggunakan teknologi yang canggih, maka sebuah iklan sekarang ini dapat menarik peminatnya, semakin iklan itu menarik maka akan semakin banyak peminat yang membeli produk yang di iklan kan tersebut.




Indonesian Corporations and little Secreatly


KORPORASI MEDIA MASSA YANG ADA DI INDONESIA


Banyak masyarakat Indonesia yang bergantung dengan media massa untuk hanya mencari sebuah hiburan ataupun untuk memenuhi kebutuhanya. Dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan jasa media massa. Untuk sebagian pebisnis, dalam pandangan mereka itu merupakan salah satu peluang untuk meraup keuntungan yang menjanjikan. Maka tak heran dengan selalu bertambahnya media massa di Indonesia, dalam percetakan, pertelevisian ataupun radio. Dalam bidang pertelevisian, selain TVRI sebagai stasiun pertama yang berdiri di Indonesia yaitu pada tanggal 24 Agustus 196. terdapat 11 (sebelas) stasiun televisi lainya, Sebelas televisi ini ternyata dikuasai beberapa grup pemilik seperti MNC yang menguasai MNC (tadinya TPI), Metro TV, Global TV dan RCTI. Transcorp/Grup Para menguasai Trans TV dan Trans 7, kemudian Bakrie Group menguasai ANTV dan TV One , SCTV dan IVM (Indosiar Visual Mandiri) dikuasai kelompok yang sama, disamping TVRI serta Space Toon yang punya ijin siaran nasional, namun saham kepemilikan space toon kini telah di beli oleh perusahaan swasta dan berganti nama menjadi NET. 





Di samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi berlangganan terrestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel. Seperti tidak mau kalah dengan pertelevisian, radiopun mengalami kemajuan walaupun tidak sepesat televisi. Hingga akhir tahun 2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia. Jumlah itu terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 buah Stasiun Radio Swasta. Perkembangan industri dan bisnis penyiaran juga telah mendorong tumbuh pesatnya bisnis rumah produksi (Production House/PH). Sebelum krisis ekonomi, tercatat ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di antaranya berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-1999, jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60%. Pada tahun 2003, bisnis PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain didorong oleh peningkatan jumlah televisi swasta. 




Kebutuhan TV swasta akan berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara informasi dan pendidikan, banyak diproduksi oleh PH local. dalam bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya.


Unsur Persaingan Bisnis Media Massa
Tidak bisa di pungkiri bahwa penduduk Indonesia yang sekitar 230 juta jiwa itu tidak hanya menjadi rebutan bagi para investor asing  ,tetapi njuga menjadi arena persaingan ketat dari berbagai konglomerasi patungan lokal dengan investor internasional. Khususnya dalam arena politik,persaingan teresebut semakin ketat menjelang pesta demokrasi tahun 2014 ,selain persaingan serupa yang juga dilakukan oleh berbagai kapitalis asing sebagai salah saatu faktor krisis  ekonomi AS dan krisis  zona Euro  yang melanda Eropa.




Sebagai pendorongnya lembaga pemeringkatan Fitch telah memberikan status  BBB minus bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia,sebagai pertanda perekonomian negeri ini yang relatif lebih baik dari keadaan sebelumnya .Dan hal itu  di perkuat lagi oleh lembaga keuangan internasional,bahwa tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun 2012 sekitar 6 persen ,yang merupakan suatu pertumbuhan yang sangat sulit diraih oleh negara-negara zona Euro sekarang ini.Dalam konteks ini,maka berbagai kapitalis asing akan memindahkan modalnya ke Indonesia,sesuatu yang dianggap posistif oleh Hatta Raajasa.

Oleh sebab itu para kapitalis new Liberal itu sangat membutuhkan sebuah rejim yang bisa melindungi semua kepentingan mereka,karenanya para kapitalis tersebut  perlu jaminan dari pemerintah yang stabil agar tetap bisa mempertahankan”staus quo”.Kelihatannya pemerintahan  dibawah pimpinan SBY ini sangat cocock bagi mereka untuk mengekploitasi berbagai sumber daya alam Indonesia yang kaya raya ini.

Sekiranya kedepan Indonesia tidak lagi di kuasai oleh rejim yang bisa memberikan berbagai fasilitas istimewa kepada mereka ,maka proses eksplorasi dan eksploitasi berbagai sumber daya alam Indonesia tentu saja akan terganggu .Dalam konteks inilah para konglomerasi senantiasa memperkuat dirinya dalam suatu kolaborasi supaya sekiranyapun rejim kedepan berubah namun tetap bisa menjamin berbagai kepentingan mereka ,karenanya mereka perlu mengambil langkah-langkah yang strategis dengan menguasai media massa sekaligus telah menguasai persepsi rakyat ,sehingga terpola sesuai dengan kepentingan ekonomi dan juga politiknya.Melalui media yang mereka kuasai tersebut dengan relatif mudah mereka bisa mengontrol dan mensettinisasi pola pikir rakyat, untuk merealisaikan segala tujuannya.

Untuk itu mereka coba mengambil langkah-langkah yang sangat strategis  dengan menguasai  media massa,bnaik media cetak maupun media elektronika sebagai sarana penting untuk merekayasa opini bangsa Indonesia agar sesuai dengan kepentingan mereka sendiri.Makanya sekarang para pemodal kuat berlomba-lomba untuk menggenggam dan menguasai berbagai media massa lokal maupun nasional sebagai langkah awal bagi proses merebut  persepsi dan kebijakan publik bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu jangan heran sekiranya bangsa Indonesia yang tiap saat melahap berbagai informasi dari media cetak dan elektronika dari  berbagai acara yang  disaajikan kepada publik tersebut terkesan seragam dalam berbagai aspeknya,karena memang  media massa tersebut hanya dikuasai oleh tangan-tangan gurita yang hanya hanya mementingan keuntungan bisnis belaka.Dan jikapun media massa itu seakan menjadi corong atau juru bicara seseorang politisi yang reformis,tidak lain hanya sekadar pemanis bibir semata dalam kontek merebut hati rakyat untuk berkuasa atau supaya diperhatikan oleh penguasa supaya solusi-solusi yang dikeluarkan pemerintah tidak  akan merugikan segala kepentingannya.

Di Indonesia sekarang terdapat tangan gurita yang menguasai media massa ,misalnya sebut saja TV One,An TV,Viva News yang dikuasai Bakrie Group  pimpinan Abu rizal Bakrie yang juga Ketua Umum Partai Golkar. Lalu kemudian kelompok Media Gropu pimpinan Surya Paloh ,petinggi Nasdem .Kleompok ini juga memiliki jaringan medianya yang kuat seperti Metro TV,Media Indonesia,yang berkolaborasi dengan pemilik jaringan media lainnya Herry Tanusudibyo.Disamping Surya Paloh .Herry Tanusudibnyo yang memiliki media massa ,seperti RCTI,Global TV,Sindo TV,Koran Sindo,MNC TV,Trsut,MNC Radio .Mereka juga berkolaborasi dengan kapitalisme Zionis Israel,Haim Saban pemilik peruhaan Saban Capital Group Inc yang merupakan salah seorang tim sukses Bill Clinton yang akrab juga dengan politisi Tel Aviv,tempat kelahirannya itu.Pengusaha Israel itu memiliki 5 persen sahamnya di MNC  milik konglomerat Herry Tanusudibyo .

Kemudian Chairul Tanjung juga sekarang merupakan pemilik Trans TV,Trans 7 ,Detik .com  yang oleh PKS sudah dical;onkan sebagai kandiodat capres tahun 2014 bersama Joko Suyanto ynag akan bersaiang ketat dengan Ical dan Surya paloh.Sedangkan kelompok media lainnya  yang pernah di komandani oleh Dahlan Iskan bisa dipastikan akan berada dibelakang partai penguasa sekarang,Demokrat.Dan posisi mantan ketua PWI dan PLN ini semakin penting peranannya kedepan ketika SBY tidak bisa berkuasa lagi karena konstitusi  dan tidak diperlukan  lagi oleh rakyat Indonesia.



Berdasarkan fenomena tersebut,maka bangsa Indonesia kelihatannya masih sulit keluar dari keterpurukan dalam berbagai aspek sosial kehidupannya.Karena merekapun tidak jauh bedanya dari apa yang terdapat di Senayan dan juga Istana negara itu,sebab mereka semuanya para pengusaha bukan negarawan apalagi sebagi pemimpin yang adil sekiranya kedepan masioh ada juga rakyat Indonedsia mendukungnya.Sebagai seorang pengusaha yang ingin berkuasa,hanya untuk melindungi perusahaannya bukan demi kesejateraan bangsa.Para penguasaha lebih suka mengekport barabngnya keluar negeri,supaya bisa menaikkan harganya di dalam negerinya sendiri.  Hal ini sudah terjadi sekarang,mereka lebih suka mengimpor beras daripada membangun irigasi supay bisa swasembada pangan.




Para penguasa lebih suka mengimpor gula,daripada mendorong petani tebu untuk menanami tebu sesuai mekanisme pertanian modern supaya produksi dalam negeri bisa meningkat.Konglomerasi lebih suka mengekport kelapa sawit keluar negeri daripada menmasarkan minyak goreng kepasar domistik .Dan untuk bisa mengontrol berbagai harga sembako  ,mereka tidak sungkan jika perlu menimbunnya dahulu biarpun sembakonya langka di masyarakat.Jika masyarakat hendak melancarkan kritikannya melalui media massa tentunya tidak banyak faedahnya,karena yang dikritik justeru para pemilik media itu sendiri yang dengan sanagat mudah untuk mematahkannya.





Politik Media Massa yang harus kita ketahui


Keith Rupert Murdoch (lahir di Melbourne, 11 Maret 1931; umur 83 tahun) adalah pemilik News Corporation, salah satu perusahaan media terbesar dan paling berpengaruh di dunia. 

Perusahaan yang dimiliki News di antaranya adalah Fox News, 20th Century Fox (1985), The Wall Street Journal (2007) dan HarperCollins (1989) di Amerika Serikat dan BSkyB (1990) di Britania Raya. 

Ia sebelumnya merupakan warganegara Australia, namun kini telah menjadi warganegara Amerika Serikat.



Riwayat Hidup
  • Murdoch dilahirkan di Melbourne, Australia, ia anak dari pasangan Sir Keith Murdoch (1885–1952) dan Elisabeth Greene (1909–2012), kedua orangtuanya juga dilahirkan di Melbourne. Mereka menikah pada tahun 1928, ketika Elisabeth berumur 19 dan Keith Murdoch berumur 23 tahun. Pasangan ini memiliki 4 orang anak, 1 putra bernama Rupert Murdoch dan 3 orang putri, bernama Janet Calvert-Jones, Anne Kantor dan Helen Handbury


Ia telah menikah tiga kali; ketiganya berakhir dengan perceraian. Istrinya yang terakhir adalah adalah Wendi Deng yang berasal dari China. Mereka bercerai setelah hidup dalam perkawinan selama 14 tahun[1]. Murdoch menikahi Wendi yang 38 tahun lebih muda pada tahun 1999 setelah menceraikan istri keduanya, Anna, yang dinikahinya selama 32 tahun.

Ben Bagdikian meneliti perkembangan industri media di Amerika Serikat sejak pertengahan tahun 1980-an. Ketika itu ia menggambarkan bahwa pada tahun 1980-an di AS terdapat 50 perusahaan besar yang menguasai jaringan bisnis media di seluruh Amerika. Beberapa tahun kemudian ia membuat penelitian yang sama, jumlah perusahaan media besar tinggal setengahnya. Terakhir pada tahun 1997, ia meneliti lagi dan jumlahnya tinggal 5 grup media yang menguasai 60% dari seluruh media di Amerika, yakni the big five: Time Warner, Disney, Murdoch’s News, Viacom, dan Bertelsmann (Bagdikian, 2004: 27). Dalam rentang masa 20 tahun, dari 50 media telah berada di bawah lima konsentrasi media. Melalui ulasan Bagdikian itu—yang kemudian menjadi kritik klasik bagi analisis korporasi media—terungkap bahwa gejala tersebut akhirnya menjadi fenomena global yang disinyalir merupakan sisi gelap dari kebebasan pers. Liberalisasi media tak terkendali yang bersinergi dengan pasar bebas akhirnya menciptakan pemusatan kepemilikan media hanya pada segelintir kelompok tertentu yang menguasai modal.

Temuan bagdikian ini senada dengan analisis Herbert Schiller (1996: 249-264), salah seorang tokoh dalam ilmu komunikasi yang menggambarkan bahwa perkembangan signifikan dalam industri media dan komunikasi global terjadi setelah Perang Dunia II. Makin lama terlihat bahwa perusahaan-­perusahaan yang dominan di Amerika maupun dunia terkonsolidasi dalam perusahaan-perusahaan besar dengan aset yang mencapai nilai milyaran dollar. Di antara mereka sendiri terjadi merger antara satu perusa­haan dengan perusahaan lain sehingga kekuatan kapital mereka makin lama makin terkonsentrasi di tangan sejumlah perusahaan baja, sementara itu trend lain yang juga terjadi dalam industri media global adalah tren konvergensi kepemilikan silang yang terjadi antara satu industri dengan idustri lainnya. Satu perusahaan bisa memiliki industri televisi, suratkabar, radio, film, musik rekaman, telekomunikasi, sebagai satu kesatuan.

Lebih jauh Edward S. Herman dan Robert W. McChesney dalam bukunya The Global Media: A New Missionaries to Corporate Capitalism (1997) menunjukkan bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an, industri media global menunjukkan perkembangan terjadinya kapitalisasi dan industri media yang makin lama hanya dikuasai oleh beberapa pelaku industri. Pada buku yang lain, McChesney (1997; 1998; 2000) menyindir konglomerasi ini sebagai kondisi Rich Media Poor Democracy, meski menguntungkan secara ekonomi, konglomerasi merupakan ancaman bagi iklim demokrasi. Demokrasi menghendaki adanya akses kepemilikian media yang merata dan tidak terpusat segelintir orang atau sekelompok orang dengan agenda kepentingan masing-masing.

Berkembangnya konsentrasi modal juga menunjuk pada perkembangan teknologi komunikasi yang makin di­kuasai oleh kekuatan modal, dan industri ini makin signifi­kan berkontribusi meningkatkan pendapatan  Amerika Serikat. Pada dekade akhir tahun 1980-an, industri media dikarakteristikkan oleh munculnya gelombang akusisi dan merger. Kepentingan utama dari merger perusahaan tersebut terkait dengan potensi yang dapat dikembangakan perusahaan karena membuka peluang penggabungan media cetak dan audio visual ke dalam perusahaan multimedia. Setiap kali terjadi merger perusahaan media di dunia, nilai bisnisnya semakin lama semakin tinggi, dan terns membuat rekor atas perjanjian bisnis sebelumnya (Haryanto, 2008: 61).


Di Indonesia, liberalisasi media sejak reformasi 1998 telah membawa pengaruh yang sangat penting dalam demokratisasi. Perubahan tersebut sangat jelas dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Perkembangan yang kuat pada masa Reformasi ialah, diperjelas dan dipertegasnya kebebasan pers dalam konstitusi (UUD 1945) dan Undang-undang Pers dan semakin kukuhnya liberalisasi ekonomi. Pengaruh liberalisme bersamaan dengan kebebasan media dan demokrasasi telah mendorong tampilnya neoliberalisme, dan media massa adalah bagian penting neoliberalisme tersebut. Kebebasan atau liberalisasi media juga memberikan keleluasaan dalam pemilikan media yang oleh pemodal kesempatan tersebut bergegas dimanfaatkan karena menjadi adalah bagian dari strategi bisnis yang menguntungkan.

Kondisi tersebut merupakan perkembangan yang menarik dan menguntungkan untuk para pebisnis, tetapi apakah hal yang sama akan dirasakan bagi perkembangan demokrasi yang bermuara pada kemanfaatan publik? Perkembangan konsentrasi media belum tentu juga berdampak sama bagi kehidupan masyarakat lainnya. Untuk itu diperlukan regulasi yang dapat mengatur atau membatasi pemusatan kepimilikan media massa, khususnya penyiaran yang menggunakan ranah publik (public domain). Terutama untuk menjamin adanya keragaman kepemilikan (diversity of ownership), keragaman isi (diversity of ownership), dan kebergaman pendapat di media (diversity of voice).
Sumber : https://bincangmedia.wordpress.com/tag/rupert-murdoch/

Tokoh - Tokoh Dunia yang menguasai industri media

1. Mortimer Zuckerman, pemilik NY Daily News, US News & World Report dan ketua Konferensi Presiden Organisasi Utama Yahudi Amerika, salah satu kelompok lobi pro-Israel terbesar.
2. LESLIE MOONVES, presiden televisi CBS, besar-keponakan dari David Ben-Gurion, dan co-presiden dengan Norman Ornstein dari Komite Penasihat Kepentingan Umum Kewajiban Produsen Digital TV, ditunjuk oleh Clinton.
3. JONATHAN MILLER, ketua dan CEO divisi AOL-Time-Warner
4. NEIL Shapiro, presiden NBC News
5. JEFF GASPIN, Wakil Presiden Eksekutif, Pemrograman, NBC
6. David Westin, presiden ABC News
7. Sumner Redstone, CEO dari Viacom, “memiliki media terbesar dunia” (Ekonom, 11/23/2), memiliki kabel Viacom, CBS dan MTV di seluruh dunia, persewaan video Blockbuster dan Black Entertainment TV.
8. Michael Eisner, pemilik utama dari Walt Disney, Capitol Cities, ABC.
9. Rupert Murdoch, Pemilik Fox TV, New York Post, London Times, News of the World
10. MEL KARMAZIN, presiden dari CBS
11. DON Hewitt, Direktur Eksekutif 60 Minutes, CBS
12. JEFF FAGER, Direktur Eksekutif, 60 Minutes II. CBS
13. DAVID POLTRACK, Wakil Presiden Eksekutif, Penelitian dan Perencanaan, CBS
14. SANDY KRUSHOW, Ketua Fox Entertaiment
15. LLOYD Braun, Ketua ABC Entertaiment
16. Barry Meyer, Ketua Warner Bros
17. Sherry Lansing. Presiden Komunikasi Paramount dan Ketua Paramount Pictures Grup Motion.
18. HARVEY Weinstein, CEO. Miramax Films.
19. BRAD Siegel., Presiden, Turner Entertainment.
20. PETER Chernin, orang kedua Rupert Murdoch di News. Corp
21. Marty Peretz, pemilik dan penerbit New Republic, yang terang-terangan mengidentifikasi dirinya sebagai pro-Israel. Al Gore memberinya kredit sebagai “mentornya.”
22. ARTHUR O. Sulzberger, JR., Penerbit NY Times, Boston Globe dan publikasi lainnya.
23. William Safire, kolumnis untuk NYT.
24. TOM Friedman, kolumnis untuk NYT.
25. CHARLES Krauthammer, kolumnis untuk Washington Post.
26. RICHARD COHEN, kolumnis untuk Washington Post
27. JEFF Jacoby, kolumnis untuk Boston Globe
28. NORMAN Ornstein, American Enterprise Inst., Kolumnis rutin untuk USA Today, penulis berita analis untuk CBS, dan co-presiden dengan Leslie Moonves, Komite Penase\ihat Kepentingan Umum Kewajiban Produsen Digital TV, ditunjuk langsung oleh Clinton.
29. Arie Fleischer, sekretaris pers Dubya.
30. STEPHEN EMERSON, pilihan pertama setiap outlet media sebagai pakar terorisme dalam negeri.
31. DAVID Schneiderman, pemilik dan Village Voice New jaringan Times “mingguan alternatif.”
32. DENNIS Leibowitz, kepala UU Mitra II,
33. KENNETH Pollack, untuk analis CIA, direktur Pusat Saban untuk Kebijakan Timur Tengah, menulis op-eds di NY Times, New Yorker
34. Barry Diller, ketua Amerika Serikat Interaktif, bekas pemilik Universal Entertaiment
35. KENNETH Roth, Direktur Eksekutif Human Rights Watch
36. RICHARD LEIBNER, menjalankan N.S. Bienstock
37. Terry Semel, CEO, Yahoo, Warner Bros
38. MARK GOLIN, VP dan Direktur Kreatif, AOL
39. WARREN LIEBERFORD, Pres., Warner Bros Home Video Div. AOL-timewarner
40. Jeffrey Zucker, Presiden NBC Hiburan
41. JACK MYERS, NBC, chief.NYT 5.14.2
42. SANDY GRUSHOW, ketua Fox Entertainment
43. Gail Berman, Presiden Fox Entertainment
44. STEPHEN Spielberg, co-pemilik Dreamworks
45. Jeffrey Katzenberg, co-pemilik Dreamworks
46. David Geffen, co-pemilik Dreamworks
47. Llyod Braun, ketua ABC Entertainment
48. JORDAN Levin, presiden Warner Bros Entertainment
49. MAX MUTCHNICK, co-produser eksekutif NBC’s “Good Morning Miami”
50. DAVID KOHAN, co-produser eksekutif NBC’s “Good Morning Miami”
51. Howard Stringer, kepala Sony Corp of America
52. AMY PASCAL, ketua Columbia Pictures
53. Joel Klein, kursi dan CEO Amerika Bertelsmann’s
54. ROBERT SILLERMAN, pendiri Clear Channel Communications
55. Brian GRADEN, presiden MTV
56. IVAN SEIDENBERG, CEO Verizon Communications
57. WOLF Blitzer, pembawa acara Edisi Akhir CNN
58. LARRY KING, pembaca acara Larry King Live
59. Ted Koppel, pembawa acara ABC Nightline
60. Andrea Koppel, Reporter CNN
61. PAULA Zahn, Host CNN
62. Mike Wallace, Host dari CBS, 60 Minutes
63. BARBARA WALTERS, Host, ABC 20-20
64. MICHAEL LEDEEN, editor National Review
65. Bruce Nussbaum, editor halaman editorial, Business Week
66. DONALD GRAHAM, Ketua dan CEO Newsweek dan Washington Post
67. CATHERINE GRAHAM Meyer, bekas pemilik Washington Post
68. HOWARD FINEMAN, Kolumnis Kepala Politik, Newsweek
69. William Kristol, Editor, Standar Mingguan, Exec. Direktur Proyek untuk Abad Baru Amerika (PNAC)
70. RON Rosenthal, Managing Editor, San Francisco Chronicle
71. Phil Bronstein, Editor Eksekutif, San Francisco Chronicle,
72. RON Owens, Talk Show Host, KGO (Kota ABC-Capitol, San Francisco)
73. JOHN Rothman, Talk Show Host, KGO (Kota ABC-Capitol Francisco, San)
74. Michael Savage, Talk Show Host, KFSO (ABC-Capitol Kota, San Francisco) di 100 pasar Sindikasi
75. MICHAEL Medved, Talk Show Host, pada 124 stasiun AM
76. Dennis Prager, Talk Show Host, nasional sindikasi dari LA. Apakah bendera Israel di halaman rumahnya.
77. Wattenberg BEN, Moderator, PBS Think Tank.
78. ANDREW KURANGNYA, presiden NBC
79. DANIEL Menaker, Direktur Eksekutif, Harper Collins
80. DAVID REMNICK, Editor, The New Yorker
81. Nicholas Lehmann, penulis, New York
82. Henrick Hertzberg, pembicara dari editor Town, The New Yorker
83. SAMUEL Newhouse JR, dan DONALD Newhouse Publikasi Newhouse sendiri, termasuk 26 surat kabar di 22 kota; kelompok majalah Conde Nast, termasuk The New Yorker, Parade, surat kabar Minggu suplemen; American City Business Journal, koran bisnis yang diterbitkan di lebih dari 30 kota besar di Amerika, dan kepentingan dalam pemrograman dan sistem kabel televisi kabel yang melayani 1 juta rumah.
84. DONALD Newhouse, ketua dewan direksi, Associated Press.
85. PETER R KANN, CEO, Wall Street Journal, Barron’s
86. RALPH J. & Brian Roberts, Pemilik, TV kabel Comcast-ATT.
87. Kirshbaum Lawrence, CEO, AOL-Time Warner Grup Buku.




  • Question :



Bagaimana teknologi komunikasi mendukung kerja korporasi di berbagai negara secara terpisah ?


Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja.

Salah satu peranan teknologi informasi bagi perusahaan yang paling nyata adalah semua pekerjaan akan lebih cepat dan akurat. Penerapan teknologi informasi yang efektif akan mengurangi biaya yang tidak diharapkan dan dapat meningkatkan fleksibilitas. Teknologi Informasi dapat diterapkan pada semua jenis usaha dan telah menjadi kebutuhan dasar mulai dari perusahaan kecil sampai perusahaan besar bahkan toko retail sekalipun.

Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.  Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.

Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.

IT sebagai enabler dari strategic importance serta menawarkan peluang yang signifikan pada bisnis organisasi, dimana mereka memberi peluang: Meningkatkan nilai tambah pada produk atau layanan membantu dalam competitive positioning menurunkan biaya operasional, meningkatkan efisiensi administratif meningkatkan efektifitas manajerial.

IT governance merupakan bagian yang sangat penting dan kritis dalam upaya pencapaian corporate governance. IT governance merupakan satu kesatuan dengan corporate governance dengan memberi keyakinan adanya peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam proses organisasi yang terkait.

Semua bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT).

Mereka bekerja di seluruh waktu, ruang, dan dengan batas-batas organisasi diperkuat oleh link webs komunikasi teknologi. Karena terpisah secara geografis, maka organisasi boleh menyewa dan mempertahankan orang-orang terbaik tanpa memperhatikan lokasi.






Friday 3 October 2014

Dampak dari Perkembangan Teknologi Komunikasi

Dampak Ekonomi :

Kemajuan teknologi saat ini memang sangat pesat. banyak keuntungan dari sisi positif yang kita dapatkandari informasi teknologi.Tetapi informasi teknologi juga sangat berpengaruh besar pada perekonomian yang ada.Nah berikut dampak positif bagi perekonomian tanah air :1. Pertumbuhan Ekonomi yang semakin TinggiHal ini di buktikan dengan banyaknya perusahaan besar yang menggunakan atau memanfaatkannya untuk perkembangan bisnisnya, misalnya perusahaan Asuransi Kerugian, Toko Online, Perusahaan Sepatu dll.2. Tingkat Produktifitas TinggiMeningkatnya Industrialisasi dikarenakan adanya otomatisasi dalam bidang perkantoran.3. Terjadinya Industrialisasi berbagai daerahhal ini menimbulkan banyaknya industri yang berkembang semakin banyak tetapi bukan hanya di kota saja,melainkan di daerah daerah kecil lainnya.teknologi Informasi memang sangat berguna dan bermanfaat. Namun kita harus bisa menggunakannya denganbijak dan Positif untuk kemajuan yang lebih baik berkat adanya fasilitas ini.






Dampak Sosial Dan Budaya :

Pada era modern seperti sekarang ini perkembangan teknologi memang sangat pesat beredar di masyarakat,hampir semua aspek kehidupan di masyarakat semuanya menggunakan teknologi yang sangat mutakhir. Memang sejak era dahulu teknologi memang sudah ada tapi tidak semua aspek kehidupan yang memanfatkanya.Akan tetapi sejak banyaknya di temukan teknologi yang baru dan termutakhir hampir semua kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan teknologi, seperti di bidang pendidikan, teknologi di bidang pertanian, teknologi di bidang kesehatan, teknologi di bidang olahraga dan yang marak terjadi belakangan ini teknologi di bidang social dan budaya.             Pada perkembangan teknologi pada bidang social dan budaya  belakangan ini sedang marak di bicarakan di dalam masyarakat baik kaum muda ataupun golongan tua sekalipun. Itu di karenakan pemanfaatan teknologi pada zaman sekarang ini dapat memudahkan manusia berinteraksi satu dengan yang lainya. Salah satunya adalah banyak media social yang bisa di gunakan pada zaman sekarang ini.             Banyak sekali aplikasi yang mampu menawarkan komunikasi yang cepat, mudah, dan tanpan batas saat ini , Salah satunya adalah aplikasi BlackBerry Messenger sebuah aplikasi yang tersedia di smartphone pintar seperti blackberry. Selain BlackBerry Messenger, banyak juga aplikasi media social lainya yang dapat berjalan di semua platform seperti Whats app, Line, WeChat dll . itu semua sudah banyak di gunakan di kalangan masyarakat seperti sekarang ini ketimbang melakukan sms ataupun surat menyurat .             Perkembangan Teknologi Komunikasi yang sangat pesat dalam bidang social budaya ini memberi dampak yang sangat positif sekali di bidang masyarkat seperti informasi yang sangat cepat dan mudah di terima, hubungan social antar masyarakat dapat berlangsung dimana dan kapan saja, bisa mengenal budaya daerah lain dengan  sangat cepat dll .             Namun, Perkembangan teknologi yang sangat cepat ini juga menimbulkan efek negative dalam bidang social seperti banyak jenis kejahatan baru di dunia maya, Kurangnya ruang privasi, Menurunya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar, berkurangnya rasa kepedulian terhadap sesama, kurangnya ruang privasi dll.Selain bidang social pada bidang budaya pun juga memiliki dampak negatif seperti kurangnya rasa cinta terhadap budaya sendiri, kita lebih suka mempelajari bahas asing ketimbang bahasa kita sendiri, lebih suka mempelajari modern dance yang berasal dari budaya luar ketimbang traditional dance yang merupakan budaya kita sendiri, dan yang lebih berbahayanya untuk kehidupan budaya adalah banyaknya penciplakan budaya yang sering terjadi belakangan ini yang sangat merugikan bangsa Indonesia. Seperti penciplkan tari, lagu lagu tradisional, benda benda khas Indonesia serta makanan yang tradisional yang di tiru oleh Negara lain .



Dampak Politik :


Dampak positif dari teknologi pada bidang politik adalah:
a. Timbulnya kelas menengah baru yang akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b. Proses regenerasi kepemimpinan yang akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan sehingga kebebasan dan persamaan semakin kental.
c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme sehingga melahirkan kekuatan ekonomi baru.




Kesimpulan : Maka dari itu banyak berkembangnya teknologi komunikasi dalam bidang social budaya harus kita cermati dengan teliti karna tidak semua yang memberi dampak positif , banyak juga memberi dampak yang sangat tidak baik untuk kita sendiri ataupun masyarkat luas . Kita harus lebih selektif dalam memilih mana yang bermanfaat untuk bisa kita gunakan dan mana yang harusnya tidak kita gunakan agar tidak menimbulkan kerugian buat kita semua dan tentunya agar budaya kita sendiri tidak luntur di makan zaman.